Selasa, 29 November 2011

Hambatan pada anak Tunanetra

Pada tahapan sensori motor, hambatan sosial yang dialami anak tunanetra secara langsung akan menghambat kemampuannya dalam pengamatan dan penginderaan terhadap dunia sekitarnya. Secara umum anak tunanetra cenderung memiliki daya ingat tinggi tapi rendah dalam penguasaan konsep. Anak tunanetra memiliki indera pendengaran yang sangat tajam.

"Menurut Angga secara pribadi"

Minggu, 13 November 2011

Deteksi bagi Tunanetra

            Deteksi dini bagi tunanetra merupakan cara  untuk mengetahui jenis dan tingkat ketunanetraan seseorang. Untuk mendeteksi ketunanetraan digunakan tes ketajaman penglihatan. Macam tes ketajaman penglihatan adalah tes Snellen dan tes Funnel, semua jenis tes digunaakan untuk orang tunanetra yang mengenal huruf, gambar, dan arah.
            Anak yang masih bayi(usia 1-3 minggu), kesulitan membedakan antara bayi awas dan bayi tunanetra. Kesulitan itu disebabkan tidak nampak perbedaan perilaku yang dihasilkan oleh bayi awas dan bayi tunanetra. Jadi pada saat anak masih bayi, kita tidak dapat mengatakan bahwa bayi kita buta atau awas, tetapi pernyataan itu akan dapat dibenarkan bila bayi sudah mulai bisa melihat cahaya, bentuk benda, dan benda yang bergerak( usia 3 minggu ke atas). Bentuk tes yang dipergunakan adalah tes permainan yang dapat mendeteksi kondisi mata anak sejak dini. Hasil tes dapat dipergunakan orang tua dalam menentukan langkah untuk membantu anaknya yang mengalami kelainan pada penglihatannya( buta total atau kurang lihat ).    


Widdjajantin, Anastasia, Dra. dan Hitipeuw. Imanuel, Drs.1994. Ortopedagogik tunanetra 1. FIP-IKIP MALANG

Kamis, 10 November 2011

Identifikasi Tunanetra

         Pada masa bayi kita sukar mengetahui apakah bayi itu awas atau tunanetra, tetapi setelah usia 3 atau 4 minggu akan mulai nampak yaitu bila anak dibaringkan anak akan melihat lampu yang menyala, mencoba mengangkat kepala untuk mencoba melihat sesuatu, mulai menggerak-gerakkan kepalanya untuk mencoba melihat benda berbunyi, berwarna menyolok yang bergerak-gerak di depannya, ia juga mulai mengenal wajah ibunya dan wajah-wajah yang lain. Tetapi pada tunanetra hal seperti itu tidak tampak. Bayi tunanetra tidak terangsang oleh sinar, gerak benda,dll. Tetapi bunyi atau suaralah yang merangsang ia untuk bergerak mencari darimana asal suara tadi. Untuk dapat mengetahui apakah bayi itu awas/ tunanetra harus dilakukan deteksi dini, dengan maksud agar mendapat penanganan secara dini pula. Jika bayi telah menjadi anak-anak/ dewasa, pemeriksaan mata secara rutin masih sangat diperlukan, dengan maksud agar mengetahui kondisi ketajaman penglihatan beserta keluhannya, sehingga dokter dapat mengadakan asesmen terhadap perkembangan ketajaman penglihatan, atau asesmen tersebut diperlukan guru untuk menyusun program layanan pendidikan bagi anak yang sedang mengalami masalah dalam ketajaman penglihatan.

Widdjajantin, Anastasia, Dra. dan Hitipeuw, Imanuel, drs. 1994. Ortopedagogik Tunanetra 1. FIP-IKIP MALANG